🦐 Silsilah Keturunan Kanjeng Jimat Nganjuk
Penelitianini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana dakwah Kanjeng Jimat dalam menyebarkan agama Islam hingga berhasil diterima oleh masyarakat Berbek dan mampu membaur dengan budaya setempat yakni Hindu-Budha, serta mengidentifikasikan bukti-bukti peninggalannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap, adapun empat tahapan
b8ADzRg. Dalam tinjauan arkeologi Masjid Besar Al Mubaarok merupakan bukti adanya Islamisasi di Nganjuk. Kanjeng Jimat adalah Bupati pada abad ke 17. Beliau merupakan menantu dari Sultan Agung Mataram. Makam Kanjeng Jimat terdapat di belakang Masjid Al Mubaarok. Dok Perjalanan 3 Wanita Trans TVLiputan dilakukan sebelum masa Pandemi Covid 19
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Achmad Amru Muiz NGANJUK - Pusaka Tombak Naga Guntur kembali mengawal dan mengiringi prosesi boyong Pemkab Nganjuk dari wilayah Kecamatan Berbek. Ini setelah terakhir Pusaka Tombak Naga Guntur mengawal dan mengiringi prosesi boyong Pemerintahan Kabupaten Nganjuk pada zaman Belanda. Perawat sekaligus Penjaga Pusaka Tombak Naga Guntur, Aris Trio Effendi menjelaskan, tidak banyak yang mengetahui dan mengerti kehadiran Pusaka Tombak Naga Guntur dalam prosesi boyong perpindahan Pemkab Nganjuk pada tanggal 6 Juni. Ini dikarenakan prosesi boyong Pemerintahan sebelumnya digelar setiap tanggal 10 April bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Nganjuk namun dinilai bukan sebagai tanggal boyogan Pemerintahan Nganjuk. Oleh karena itu, Pusaka Tombak Naga Guntur tidak pernah dikeluarkan dan mengawal prosesi boyong Pemerintahan Kabupaten Nganjuk. Baca juga Merespons Kesulitan Warga Dapatkan Gas Elpiji 3 Kilogram, Bupati Nganjuk Sidak SPBE dan Pangkalan "Dengan sudah kembali dilakukannya prosesi boyong tanggal 6 Juni dan itu sesuai dengan data sejarah boyong Pemerintahan Kabupaten Nganjuk yang benar maka kami keluarkan dan bawa Pusaka Tombak Naga Guntur untuk mengawal prosesi boyong tersebut," kata Aries Trio Effendi, pemilik dan perawat Pusaka Tombak Naga Guntur yang juga memiliki gelar Keraton Surakarta, Raden Tumenggung Aris Puro Budoyo tersebut, kemarin. Pusaka Tombak Naga Guntur sendiri merupakan pusaka peninggalan lelulur Kabupaten Nganjuk pada zaman penjajahan Belanda. Pusaka Tombak Naga Guntur tersebut milik salah satu kerabat Kanjeng Jimat atau Bupati Pertama Kabupaten Nganjuk yang biasanya digunakan untuk berperang menghancurkan musuh pada zaman tersebut. Pusaka Tombak Naga Guntur yang kini dirawat dan disimpan oleh Aris Trio Efendi tersebut jarang dikeluarkan dari tempat penyimpanannya. "Pusaka Tombak Naga Guntur itu peninggalan canggah saya yang masih kerabat Kanjeng Jimat atau Bupati Nganjuk pertama. Memang tidak semua boleh membawa Pusaka Tombak tersebut karena dikhawatirkan ada risiko bagi pembawanya kalau bukan kerabat Kanjeng Jimat," ucap Aris Trio Effendi yang juga juru kunci Candi Ngetos tersebut. Dalam membawa Pusaka Tombak Naga Guntur untuk dibawa kirab Prosesi boyong Pemerintahan Nganjuk, persyaratan yang harus dipenuhi cukup berat. Yakni Pusaka Tombak tersebut harus diiringi oleh para kerabat silsilah para Bupati yang pernah memerintah Kabupaten Nganjuk. Baik itu Bupati Nganjuk pertama yakni KRT Sosrokoesoemo I, Sosrokoesoemo III, Sosrohadikoesoemo, Notodikoro, Bupati Pace, dan lainnya. Baca juga Dikukuhkan Jadi Pembina Paralegal, Marhaen Targetkan Seluruh Desa di Nganjuk Berpredikat Sadar Hukum Para kerabat dengan dibuktikan silsilah resmi keraton Yogyakarta, keraton Surakarta, dan Mangkunegaran mengikuti kirab prosesi boyong dengan berbaris dibelakang Pusaka Tombak Naga Guntur yang dibawa sendiri oleh Aris Trio Effendi. Barisan tersebut tidak boleh dicampur melainkan harus berkelompok sesuai silsilah masing-masing dari Bupati Nganjuk terdahulu.
20DETIK Spot Wisata 1,413 Views Sabtu, 14 Mei 2022 1945 WIB Kanjeng Jimat atau yang dikenal juga sebagai Kanjeng Raden Tumenggung Sosrokusumo merupakan pendiri masjid Al-Mubarok Nganjuk. Di dalam makam ini terdapat prasasti yang bertuliskan huruf arab berbahasa jawa Perjalanan 3 Wanita Trans TVLiputan dilakukan sebelum masa Pandemi Covid 19 Perjalalanan 3 Wanita Trans TV - 20DETIK
silsilah keturunan kanjeng jimat nganjuk